MC 2015 diikuti oleh peserta dan pembicara dari berbagai universitas di Semarang, diantaranya Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), Universitas Soegijapranata (UNIKA), Universitas Semarang, (UNNES), Universitas Diponegoro (UNDIP), DKP Beltim dan masih banyak lagi.
Bertema Mangrove for Journalism (MFJ), MC 2015 menghadirkan tiga pembicara bertema jurnalistik, yaitu (1) Sdri. Astari Aslam, reporter dari Rajawali TV; (2) Sdr. Ganis Riyan Efendi, pemimpin redaksi MANGROVEMAGZ; dan (3) Sdri. Yovita Arika, KOMPAS.
Sementara itu, sebagai pembicara Focus Group Discussion (FGD) bertema jurnalistik mangrove untuk Indonesia, dipimpin oleh perwakilan dari The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ), Sdri. Noni Arnee beserta tim.
Kegiatan hari pertama diawali dengan perjalanan dari GSG UNDIP, Semarang menuju ke Kampus UNDIP, Jepara. Sampai di Jepara, peserta diajak panitia MC 2015 susur pantai menuju MECoK dan pengarahan pembagian kamar.
Setelah pembagian kamar dan istirahat di asrama mahasiswa UNDIP, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah, pemutaran video MC, games dan briefing untuk mangroving besok pagi.
Kegiatan hari kedua, diawali dengan sholat, senam pagi dan pelatihan identifikasi mangrove di Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK).
Setelah seminar nasional yang juga dimeriahkan dengan penampilan atraktif dari KeSEMaTUSTIK, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembibitan dan penanaman mangrove di kawasan MECoK
Dilanjutkan dengan sunset photo session dan susur pantai hingga kawasan asrama. Malam harinya, diadakan pelatihan jurnalistik mangrove dan praktek pembuatan essay jurnalistik tentang kegiatan MC 2015, serta briefing untuk field trip, besok pagi.
Hari ketiga, acara ditutup dengan kesan dan pesan, field trip ke Masjid Agung Jawa Tengah dan kawasan mangrove desa Bedono, Sayung Demak.
Keseluruhan acara berjalan dengan baik dan lancar, yang semoga saja bisa semakin meningkatkan ilmu jurnalistik dan kepedulian akan lingkungan terutama ekosistem mangrove kepada para peserta MC 2015, yang nantinya akan diimplementasikan di daerahnya masing-masing. Semangat MANGROVER! (Sumber: KeSEMaT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar